Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : MediaKom : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi

PENINGKATKAN REPUTASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) REPUBLIK INDONESIA MELALUI KEGIATAN HUMAS OLEH TV PARLEMEN Uyun Andriani; Heri Budianto
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 1 (2021): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya TVR Parlemen berawal peristiwa reformasi tahun 1998, terjadi perubahan yang sangat drastis terhadap tatanan negara. Dari yang sebelumnya otoriter, dimana orde baru menjadi yang lebih demokratis dan itu ditandai dengan pemilu pertama setelah reformasi pada tahun 1999, dan pemilu pertama tersebut menghasilkan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang pertama, setelah reformasi periode 1999-2004 itulah tonggak sejarah DPR yang lebih demokratis, dan saat itu dipimpin oleh Agung Akbar Tanjung sebagai ketua dari Golkar. DPR-RI sebagai salah satu lembaga negara yang mewakili masyarakat harus mampu mengelola reputasinya dengan baik dimata publik. Pesan yang disampaikan oleh DPR-RI dapat mengelola informasi atau isu-isu yang sedang menjadi sorotan masyarakat. Karena, reputasi merupakan konsep yang penting bagi organisasi/perusahaan. Dalam era sekarang komunikasi menjadi serba cepat, reputasi menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan dan mempertahankan eksistensi perusahaan atau lembaga pemerintah termaksud DPR-RI. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan TVR Parlemen memberikan kebijakan dalam mengelola informasi sesuai dengan Visi dan Misinya. Kebijakan yang dilakukan TVR Parlemen dalam meningatkan reputasi DPR adalah mensosialisasikan segala Tugas dan Fungsi DPR-RI, mendokumentasikan kegiatan yang terkait Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran, dan Pengawasan. Strategi yang digunakan TVR Parlemen dalam mensosialisasikan informasi – informasi tersebut yaitu dengan cara melakukan kerjasama dengan media massa , untuk dapat memperluas hasil dokumentasi yang telah direkam dan diolah oleh TVR Parlemen sebagai suatu informasi yang akan disampaikan kepada publik.
NEWS FRAMING ANALYSIS OF BAGYO WAHYONO-FX SUPARJO IN THE 2020 MAYORAL ELECTION AT SOLOPOS.COM AND TRIBUN SOLO.COM St Arief Setiaji; Heri Budianto
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 1 (2021): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rural election in Solo presented an interesting political competition between the Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa and Bagyo Wahyono-FX Suparjo. The two couples come from different political 'castes'. Through research with an approach approach using the Robert N. Entman framing analysis model, it can be seen the mass media framing model in revealing that Bagyo Wahyono-FX Suparjo couple who came from independent candidate. Meanwhile, in democratic parties, such as local elections, the mass media are in a neutral position.
NEWS FRAMING ANALYSIS OF BAGYO WAHYONO-FX SUPARJO IN THE 2020 MAYORAL ELECTION AT SOLOPOS.COM AND TRIBUN SOLO.COM St Arief Setiaji; Heri Budianto
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 1 (2021): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rural election in Solo presented an interesting political competition between the Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa and Bagyo Wahyono-FX Suparjo. The two couples come from different political 'castes'. Through research with an approach approach using the Robert N. Entman framing analysis model, it can be seen the mass media framing model in revealing that Bagyo Wahyono-FX Suparjo couple who came from independent candidate. Meanwhile, in democratic parties, such as local elections, the mass media are in a neutral position.
STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF DPR RI DALAM MENINGKATKAN POPULARITAS AKSEPTABILITAS DAN ELEKTABILITAS PADA PEMILU DPR RI (Mohamad Saleh Caleg DPR RI Partai Golkar 2019- 2024) Reonaldo Suryanata; Heri Budianto
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 2 (2021): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi kampanye yang tepat sasaran dari masing-masing kontestan partai politik dan calon legislator sudah menjadi keharusan dalam setiap kontestasi politik, Melihat kontestasi politik pemilu 2019, sehingga menarik minat peneliti untuk meneliti salah satu komunikator politik yang telah berhasil memenangkan kontestasi tersebut ialah adalah H. Mohammad Saleh, S.E merupakan salah satu politisi partai Golkar daerah pemilihan Provinsi Bengkulu untuk pemilihan umum calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI 2019-2024). Sebelumnya Mohammad Saleh merupakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah periode 2016-2017 menggantikan Irman Gusman. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui strategi kampanye Mohammad Saleh dalam kontestasi pemilihan umum calon legislatif DPR RI 2019 serta Untuk mengetahui penggunaan new media dalam strategi kampanye Mohammad Saleh. Teori yang digunakan menurut Dan Nimmo pada tahun (2005:9) yakni komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun potensial) yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.Hasil penelitian Pada pemilu caleg 2019 yang lalu, popularitas, akseptabilitas dan elektabiltas Hasil penelitian menunjukkan Mohammad Saleh berhasil meningkatkan popularitas (terkenal), akseptabilitas (diterima) dan elektabilitas (dipilih) secara signifikan karena mempunyai keunggulan untuk menggerakkan sumber dayanya melalui program-program nyata, yakni pernah menjabat sebagai Ketua DPD RI. Sebagai caleg DPR RI dari Partai Golkar strategi yang digunakan untuk meningkatkan popularitas yakni melakukan kampanye melalui media koran dan televisi, juga menggunakan alat peraga kampanye lainnya seperti kalender,baliho dan spanduk. Dalam meningkatkan elektabilitas tersebut Mohamad Soleh juga terjun langsung ketengah masyarakat melakukan banyak kegiatan seperti kegiatan kegamaan, kepemudaan dan olahraga, serta kesenian. Berkomunikasi dengan masyarakat / seperti berkampanye memberikan pandangan terkait visi dan misi sebagai Caleg DPR RI. Kampanye dapat dilakukan dengan menunjukkan keberhasilan yang sudah dicapai oleh Mohammad Soleh untuk dapat menjadi materi kampanye yang efektif. untuk menaikkan elektabilitas dengan menggunakan cara-cara yang cerdas, etis dan konstruktif.
KOMUNIKASI POLITIK PUTI GUNTUR SOEKARNO, S.IP – DALAM MENJAGA KONSTITUEN DI JATIM 1 (KOTA SURABAYA-KABUPATEN SIDOARJO) TAHUN 2019-2024 Nani Kusumawardani; Heri Budianto
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 12, No 1 (2022): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi Politik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau lebih dikenal dengan nama Puti Guntur Soekarno dari Fraksi PDI Perjuangan dalam merebut hati masyarakat kota Surabaya dan kabupaten Sidoarjo pada pemilu legislatif tahun 2019-2024. Jenis Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, paradigma dalam penulisan ini menggunakan Konstruktivistis. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Komunikasi politik setiap aspek memiliki peran tersendiri tetapi memiliki hubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam aplikasinya. Tulisan ini berusaha mengungkap komunikasi politik Puti Guntur Soekarno. dalam menjaga konstituennya. komunikasi politik merupakan komunikasi yang mengacu pada kegiatan politik dan semua kegiatan bernuansa politik yang dilakukan oleh politisi, pemerintah, kekuasaan negara dan institusi pendukung maupun rakyat pada umumya.  Komunikator politik adalah pelaku atau di identifikasikan sebagai seorang  yang dapat memimpin dan memiliki kompetensi serta potensi  di atas rata-rata jika dibandingkan dengan warga negara/masyarakat pada umumnya dalam hal penyampaian gagasan dan pikiran di mana pun tempat dia berada. Pada praktek komunikasi politiknya, Puti menggunakan model “cangruan” yang menurut istilah dalam bahasa Jawa (Timur) berarti berenergi langsung mendatangi dan mendengarkan aspirasi konstituennya dengan cara turun langsung ke daerah pilihan, kampanye door-to-door dan bersinergi dengan tokoh masyarakat.